Rabu, 16 April 2025

PT Ecosains Hayati bersama Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Banda Aceh menyelenggarakan NGOPI (Ngobrol Perkara Teknologi) Part 2 Season 3 dengan tema terkait Legionella dan penguatan teknologi mikrobiologi air. Webinar ini berlangsung pada Rabu, 16 April 2025, secara daring melalui Zoom, dan dihadiri ratusan peserta dari kalangan analis laboratorium, tenaga kesehatan, peneliti lingkungan, hingga akademisi yang memiliki perhatian terhadap kualitas air dan deteksi patogen. Acara ini menjadi ruang diskusi strategis mengenai infeksi Legionella, teknologi deteksi modern seperti RT-PCR, serta pemanfaatan platform Primelab2.0 untuk menunjang surveilans kesehatan lingkungan.

Opening Speech: Penguatan Surveilans Legionella dalam Kesehatan Lingkungan
Dr. Jontari, S.Kep., MPH (Kepala BLKM Banda Aceh)
        Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya deteksi dini Legionella pada instalasi air, cooling tower, hingga fasilitas publik lainnya. Mengingat Legionella dapat menyebabkan Legionnaires’ Disease, peningkatan kapasitas laboratorium mikrobiologi air menjadi urgensi nasional. BLKM Banda Aceh menyambut baik kolaborasi dengan PT Ecosains Hayati untuk memperkuat kompetensi SDM dan teknologi pemeriksaan. 

Diagnosis & Penatalaksanaan Legionella dalam Konteks Mikrobiologi Air
dr. Nelly Marisa, M.Biomed (Katimker Layanan BLKM Banda Aceh)
        Dr. Nelly menjelaskan bahwa Legionella pneumophila merupakan bakteri yang berkembang pada sistem air seperti pipa, kolam renang, jacuzzi, cooling tower, dan water storage. Dalam konteks mikrobiologi air, pemantauan Legionella menjadi krusial untuk mencegah wabah. Di sisi lain, beliau juga memaparkan tentang mekanisme penularan melalui aerosol air yang terkontaminasi, gejala klinis dan tingkat keparahan infeksi serta prosedur diagnosis klinis dan laboratorik, manajemen kasus dan tata laksana di fasilitas kesehatan serta strategi pencegahannya.
        Beliau menekankan bahwa pengawasan kualitas air harus dilakukan rutin dengan metode yang sensitif dan spesifik untuk mendeteksi Legionella sejak awal.

Materi 2 — Teknologi Deteksi Legionella: RT-PCR dan Platform Primelab2.0
Roaslein Putri, M.Si (Application scientist PT Ecosains Hayati)
        Pada sesi ini, Aplikan PT Ecosains Hayati memperkenalkan teknologi modern untuk identifikasi Legionella pada sampel air menggunakan pendekatan mikrobiologi air berbasis molekuler dan non-molekuler. 
    - Pertama, Metode RT-PCR mampu mendeteksi DNA Legionella secara cepat, presisi dan akurat dibandingkan teknik kultur konvensional yang biasanya dilakukan. Kelebihan penggunaan RT-PCR diantaranya:
1. Deteksi lebih dini
2. Sensivitas tinggi untuk sampel air kompleks
3. Kemampuan mendeteksi strain yang sulit tumbuh pada media kultur.
    PT Ecosains Hayati menghadirkan teknologi RT-PCR brand Cole-parmer yang mendukung percepatan pendeteksian Legionella. 
       - Kedua, Ecosains juga memperkenalkan Primelab 2.0, platform deteksi modern yang dapat diaplikasikan untuk pemantauan kualitas air, deteksi mikroorganisme termasuk legionella, pengujian parameter kimia dan biologis. 
    Dengan integrasi Primelab 2.0 dan RT-PCR laboratorium dapat mempercepat proses diagnostik dan meningkatkan kapasitas pemantauan mikrobiologi air pada berbagai fasilitas.


Pada webinar ini, terlihat antusiasme dari peserta dengan berbagai pertanyaan tentang pemantauan kualitas air untuk mewaspadai legionella. Melalui NGOPI Part 2 Season 3, PT Ecosains Hayati dan BLKM Banda Aceh menegaskan pentingnya sinergi antara:

- Deteksi molekuler (RT-PCR)
- Teknologi portabel (Primelab2.0)
- Pengawasan mikrobiologi air
- Kapasitas SDM laboratorium
untuk meningkatkan pencegahan dan pengendalian Legionellosis di Indonesia. PT Ecosains Hayati akan terus menghadirkan edukasi ilmiah dan solusi teknologi yang mendukung laboratorium, fasilitas kesehatan, dan instansi lingkungan dalam menjaga kualitas air dan melindungi masyarakat dari risiko Legionella.