Hai #sahabatecos,
Modifikasi oligonukleotida digunakan untuk pengembangan tes diagnostic, terapi gen, metode deteksi, dan menjadi alat untuk analisis genetik. Berbagai aplikasi dapat dilakukan, diantaranya gene synthesis, genetic profiling, biosensors, cosmetics and agriculture. Dua sektor terbesar yang sangat membutuhkan modifikasi oligonukleotida adalah diagnostik dan terapi gen.
Selama pandemi COVID-19, pengujian dengan metode qPCR merupakan gold standard dalam pendeteksian COVID-19. Di Indonesia untuk mendapatkan reagen deteksi qPCR masih tergantung oleh negara lain, hal ini menyebabkan ketersedian yang terbatas, juga harga yang relative lebih tinggi. Jika Indonesia dapat memproduksi kit deteksi secara mandiri, akan lebih mudah untuk Indonesia mempercepat pengendalian pandemi yang terjadi.
Selain itu, memiliki alat oligos synthesizer dapat membantu peneliti mempersingkat waktu dalam melakukan penelitian. Produksi oligos (primer, probe, dll) yang dilakukan di dalam negeri juga dapat membantu menjaga kekayaan keanekargaman hayati yang ada di Indonesia agar tidak diakui oleh pihak lain.
Dalam rangka mendukung kemandirian Indonesia dan menjaga kekayaan keanekaragaman hayati dalam melakukan pengembangan, penelitian atau mendeteksi penyakit dengan aplikasi Biologi Molekular Hal ini juga, menjadi sebuah evaluasi dari pandemi COVID-19, bahwa keterbatasannya reagent qPCR yang terjadi secara global, maka akan berdampak buruk untuk Indonesia dalam menangani COVID-19 dan penyakit-penyakit lainnya.
Oleh sebab itu,kami telah menyelenggarakan
✨HYBRID SEMINAR✨
📌Tema:
““Lessons Learned From the Pandemic – Building Your In-house Capabilities for Oligo Synthesis in Vaccine, Therapeutics and Molecular Diagnostics for Future Preparedness"